AGRIBISNIS USAHA TANI SEMANGKA DI DESA RAMBUTAN KECAMATAN RAMBUTAN KABUPATEN BANYUASIN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapakah pendapatan petani
semangka dalam satu kali musim tanam.. Mengetahui kondisi pasar, permintaan, dan
harga semangka untuk menentukan strategi pemasaran yang efektif. Penelitian ini
dilaksanakan di Desa Rambutan Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.
Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2024 – Jaunari 2025.
Berdasarkan hasil yang didapatkan dari penelitian ini maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan: 1). Berdasarkan hasil analisis pendapatan usaha tani
semangka yang dilakukan oleh Pak Budi Aziz, dalam satu periode panen total
penerimaan mencapai Rp300.000.000,00 dengan produksi semangka sebesar 60.000
kg. Biaya total yang dikeluarkan adalah Rp153.482.333,33, maka diperoleh
pendapatan sebesar Rp146.517.667,67. 2). Hasil efisiensi pemasaran usaha tani
semangka di Pak Budi Aziz bahwa saluran I tidak memiliki efisiensi (0%,)
sedangkan saluran II mencapai efisiensi sebesar 13,33% dan saluran III
menunjukkan efisiensi tertinggi sebesar 25,00%, meskipun melibatkan lebih banyak
perantara. Meskipun semua saluran memiliki tingkat efisiensi di bawah 50%, saluran
I tetap dianggap paling efisien di antara ketiganya karena tidak ada biaya perantara.
3). Permasalahan yang mempengaruhi pendapatan petani usaha tani semangka di
Desa Rambutan. Salah satunya adalah ketergantungan pada kualitas benih, di mana
banyak petani kesulitan menemukan benih unggul yang tahan terhadap hama dan
penyakit, sehingga hasil panen tidak optimal. Selain itu, kurangnya pengetahuan
tentang teknik budidaya yang baik, seperti pengaturan jarak tanam dan pemberian
nutrisi yang tepat, sering kali mengakibatkan tanaman tidak berkembang dengan
baik. Permasalahan lain terkait dengan tenaga kerja yang tidak selalu tersedia,
terutama saat saat-saat puncak seperti penanaman dan panen. Banyak tenaga kerja
yang tidak memiliki keterampilan memadai, yang menyebabkan risiko kerusakan
atau kehilangan hasil. Harga semangka di pasar juga menyulitkan petani dalam
merencanakan keuntungan. Semua faktor ini berdampak langsung pada pendapatan
bersih petani, sehingga penting bagi mereka untuk mendapatkan pelatihan yang
tepat dan akses ke sumber daya berkualitas agar dapat meningkatkan produktivitas
dan profitabilitas usaha tani mereka.