YITRANI LUAHA, 21 42 0006 (2025) AGRIBISNIS LOBSTER PERAIRAN AIR LAUT DI PULAU TELLO KABUPATEN NIAS SELATAN PROVINSI SUMATERA UTARA. Diploma thesis, UNIVERSITAS IBA.
![[thumbnail of YITRANI LUAHA 21 42 0006]](https://repositori.iba.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
21420006_File_Abstrak_Yitrani_Luaha_Agribisnis.pdf - Published Version
Download (582kB)
![[thumbnail of YITRANI LUAHA 21 42 0006]](https://repositori.iba.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
21420006_Yitrani_Luaha_Agribisnis_Skripsi.pdf - Published Version
Download (1MB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen
penangkaran, sistem pemasaran dan pendapatan dari usaha lobster di Pulau Tello
Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada
Bulan Desember 2024 – Maret 2025.
Metode pengumpulan data yaitu studi kasus dimana merupakan kegiatan
yang mempelajari suatu kejadian atau situasi yang unik secara mendalam dari
objek yang diteliti dalam hal ini pengusaha lobster dengan sistem penangkaran
keramba High Density Polyethylene (HDPE) dan keramba kayu, dengan
mengumpulkan data yang terdiri atas data primer dan sata sekunder. Data primer
diperoleh dari mengamati kegiatan yang berlangsung pada manajemen
penangkaran, sistem pemasaran dan pendapatan dari usaha lobster di Pulau Tello
Kabupaten Nias Selatan Sumatera Utara. Data sekunder adalah sumber data yang
diperoleh dari dengan cara membaca, mempelajari dan memahami media lain yang
bersumber dari literatur, buku-buku, serta referensi-referensi lain berupa artikel,
jurnal, buku dan dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian. Berdasarkan hasil
penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Manajemen penangkaran lobster dari keramba High Density Polyethylene
(HDPE) dan keramba kayu menggunakan sistem manajemen yang sama yaitu
Planning, Organizing, Actuating dan Controlling. Namun pada pelaksanaan
terdapat perbedaan pada kedua keramba ini dimana: Bahan keramba yang
digunakan, kapasitas lobster dalam penangkaran, produksi lobster yang akan
dijualkan ke distributor, sumber daya manusia yang dipekerjakan dalam
produksi dan pengawasan.
2) Sistem pemasaran dari kedua penangkar lobster ini memiliki sistem yang sama
dalam memasarkan usaha yang dijalankan, dimana memiliki distributor yang
sama, memiliki nelayan pemasok tetap dalam 2 keramba ini. Pada saat
pengiriman keramba HDPE dan Keramba kayu akan memilih lobster dengan
kualitas tinggi karena bernilai tinggi seperti lobster yang seluruh anggota
badannya lengkap, tidak pasif atau keadaan dimana lobster mengalami stress,
bukan lobster molting atau lobster yang cangkangnya lepas dan bukan lobster
bertelur karena adanya peralangan menjual lobster bertelur. Proses pengiriman
lobster menggunakan kapal penangkar keramba HDPE dari Pulau Tello ke
Airbangis kemudian akan dilanjutkan ke Padang sampai ke Jakarta.
3) Pendapatan usaha lobster dengan instalasi keramba High Density Polyethylene
(HDPE) dalam 1 kali produksi 500 Kg yaitu Rp129.278.229. Sedangkan
pendapatan lobster penangkar dengan instalasi keramba kayu dalam 1 kali
produksi 300 Kg yaitu Rp107.316.563. Adanya perbedaan pendapatan dilihat
dari besarnya biaya yang dikeluarkan dengan penerimaan yang dihasilkan
melalui penjualan lobster ke distributor.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | Unnamed user with email herlizatilalia44@gmail.com |
Date Deposited: | 01 Oct 2025 04:42 |
Last Modified: | 01 Oct 2025 04:42 |
URI: | https://repositori.iba.ac.id/id/eprint/364 |