TINJAUAN YURIDIS PERBUATAN WANPRESTASI DALAM JUAL BELI SECARA KREDIT (studi kasus perkara No.70/Pdt.G./2015/Pn.Plg)

Menurut Pasal 1243 KUHPerdata “ Penggantian biaya, kerugian dan bunga karena tak terpenuhinya suatu perikatan mulai diwajibkannya, bila debitur, walaupun telah dinyatakan lalai, tetap lalai untuk memenuhi perikatan itu, atau jika sesuatu yang harus diberikan atau dilakukannya hanya dapat diberikan dan dilakukannya dalam waktu yang melampaui waktu yang telah ditentukan”. Selanjutnya perjanjian jual beli secara kredit adalah suatu ikatan timbal balik yang mana pihak yang satu (si debitur) berjanji untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang kemudian pihak yang lainnya ( si kreditur) berjanji untuk membayar harga yang telah ditentukan setiap bulannya sebagai imbalan tersebut. Permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini meliputi dua hal, yaitu (1) bagaimana perbuatan wanprestasi terhadap jual beli secara kredit dalam studi kasus perkara (No.70/Pdt.G/2015/Pn.Plg), dan (2) apa akibat hukum terhadap perbuatan wanprestasi dalam jual beli secara kredit studi kasus perkara (No.70/Pdt.G/2015/Pn.Plg).
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian secara normatif, kemudian teknik pengumpulan data dengan cara studi kepustakaan dan mengkaji putusan Pengadilan Negeri Palembang Nomor. 70/Pdt.G/2015/Pn.Plg.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) bagaimana perbuatan wanprestasi terhadap jual beli secara pada pasal 1243 KUHPerdata penggantian biaya, kerugian dan bunga karena tak dipenuhinya suatu kewajiban dalam perjanjian, dan dalam Putusan Majelis Hakim didalam perkara tersebut tidak sesuai karena hanya mengabulkan sebagian gugatan dari penggugat dan Tergugat hanya dikenakan biaya perkara saja. (2) akibat hukum yang ditimbulkan yang dilakukan oleh tergugat sangat merugikan terhadap PT. Adira Dinamika Finance, Tbk, karena tidak melakasanakan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati pada saat adanya perjanjian jual beli secara kredit tersebut.
Kata Kunci : Perbuatan Wanprestasi, Jual Beli, Kredit